Cara Melihat Pertemuan Para Leak
Di Bali para penganut ilmu kanuragan atau ilmu leak biasanya mempunyai suatu perguruan tinggi diam-diam yang terdiri dari seorang guru dan murid atau organisasi, kumpulan para leak yang mempunyai pengurus ibarat ketua, sekretaris dan lain-lainnya, biasanya yang menjadi ketua yakni yang ilmunya paling tinggi dan yang setiap hari Kajeng Kliwon perkumpulan para leak mengadakan ‘paruman’ yaitu pertemuan atau rapat.
Konon kabarnya rapat ini membahas wacana hutang berupa tumbal untuk Ida Sesuhunan, tingkatan ilmu pengeleakan yang dikuasai masing-masing anggota, sampai hasil dari pertandingan ilmu mistik dari perkumpulan leak lainnya, semuanya dicatat pada sebuah buku.
Tempat diadakan di tempat-tempat angker dan jarang didatangi orang ibarat di bawah pohon besar, di tegalan erat kuburan, juga di bangunan yang terbengkalai, itu alasannya pertemuan ini sangat bersifat sangat rahasia. Saat menghadiri rapat, para penekun ilmu leak merubah wujudnya menjadi makhluk angker atau hewan, biasanya para leak berubah wujudnya menjadi monyet, kemudian mereka memakai ilmu Aji Lelimunan atau Aji Maya-maya semoga tidak sanggup dilihat orang.
Dalam rapat tentu ada perdebatan dan seruan saran para peserta, bagi orang awam akan terdengar ibarat bunyi kera atau bunyi absurd lainnya tetapi wujudnya tidak tampak, jikalau ingin melihat wujudnya, harus dilakukan dengan telanjang lingkaran semoga tidak terlihat oleh para leak, kemudian tutup ubun-ubun dengan tangan, konon hal ini sebagai upaya mensinergikan hawa badan dan hawa tanah. Penyatuan ini menciptakan energi astral yang terdiri dari unsur Panca Maha Butha terbuka.
Ketika energi astral sudah terbuka, ia akan merambat dari tulang ekor menembus ke ubun-ubun, semoga tidak mendengar, ubun-ubun harus ditutup dengan tangan kiri, dengan demikian, energi akan mengarah ke sela-sela kedua mata sehingga membuka mata batin, inilah yang merespon mata sehingga bisa melihat leak yang sedang rapat. Ada yang mau membuktikan? Mumpung kini Kajeng Kliwon.