Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Melindungi Bayi Dari Gangguan Leak

Bagi umah Hindu Bali yang mempunyai bayi gres lahir niscaya mempunyai hambatan bayinya menangis Melindungi Bayi dari Gangguan Leak

Bagi umah Hindu Bali yang mempunyai bayi gres lahir niscaya mempunyai hambatan bayinya menangis terus menerus ketika menjelang malam atau tengah malam dan terjadi pada ketika menjelang hari-hari yang dianggap keramat, ibarat sehari sebelum Kajeng Kliwon.

Orang Bali percaya hal tersebut disebabkan oleh adanya gangguan dari orang yang menjalankan ilmu leak yang sedang iseng ketika mempraktekan ilmunya dengan mengganggu sang bayi, istilah Balinya “ade ne ngendah” yang artinya ada orang yang mengganggu, sehingga di kerikil kawasan ari-ari ditanam, akan ditaruh kurungan ayam dan lampu, dan ditanam pandan berduri, bertujuan orang yang arif leak tidak sanggup mengganggu sang bayi.

Adapun upacara untuk melindungi sang bayi setiap hari sampai dilaksanakannya 3 bulanan berikut ini upakaranya:

Perlindungan di Tempat Ari-ari

Segehan kepelan empat tanding, yang masing-masing beralasan daun dadap, diisikan bawang jahe, uyah, areng (garam yang dimohonkan kepada Dewa Brahma, garam tersebut “disentuhkan di atas cangkem paon” sampai terlihat ada arang yang mewarnai garam tersebut). Letakkan segehan, diatas kerikil ari-ari letakan juga, dupa 3 batang, haturkan segehan ini kepada Catur Sanak (saudara mistik manusia). Taruh bawang tunggal di atas ari-ari, ketika bayi menangis, tekankan bawang tersebut ke kerikil ari-ari sebanyak 3x sampai keluar air, lalu mohonkan kepada sang catur sanak menjaga sang bayi. Haturkan canang sari dan geti-geti di pelinggih sato yoni dan sanggah kumara, taruh juga bawang tunggal yang dimasukkan dengan pisau tumpul . Haturkan satu segehan kepada nyama bajang colong pengempu rare.

Bagi umah Hindu Bali yang mempunyai bayi gres lahir niscaya mempunyai hambatan bayinya menangis Melindungi Bayi dari Gangguan Leak

Perlindungan di Kamar
Buat kelabang mantri yang berisikan duri canging, pandan duri, duri flora ‘kem’, sejengkal kayu dadap yang bercabang tiga yang pangkalnya dirajah dengan kapur (pamor) dengan tampak dare (tanda +), porosan, ikat dengan benang tridatu dan sebuah uang kepeng (pis bolong), letakkan uparengga kelabang tersebut di atas pintu kamar sang bayi, fungsinya untuk nyengker dan menghalangi energi negatif dari penganut ilmu leak yang ingin mendekati kamar tersebut.

Nah, itu saja cara melindungi bayi dari gangguan leak, biar bermanfaat.