8 Cara Presentasi Yang Baik Dan Tidak Membosankan
Cara presentasi yang baik dan tidak membosankan - Setiap orang niscaya ingin menunjukkan sebuah presentasi yang baik untuk kepentingan pekerjaan maupun studinya. Namun, untuk menunjukkan sebuah presentasi yang menawan bukanlah sebuah hal yang gampang.
Berhasil atau tidaknya presentasi sangat dipengaruhi oleh presenter itu sendiri. Maka seorang presenter harus mempunyai pemahaman wacana teknik presentasi yang baik. Akan tetapi, baik saja tidak cukup, prsentasi juga harus disajikan semenarik mungkin sehingga penonton tidak merasa bosan.
Artikel ini akan membahas 8 cara presentasi yang baik dan tidak membosankan. Selamat menikmati hidangan renyah ini. Here we go!
1. Percaya Diri
Percaya diri yakni modal utama seorang presenter untuk membawakan sebuah presentasi. Percaya diri ditandai dengan perilaku bisa menguasai diri sendiri. Artinya kita harus benar-benar menguasai diri kita sendiri.
Sebelum kita menguasai audiens, sebelum kita menguasai materi, pastikan kita harus menguasai diri kita sendiri. Banyak presenter yang tidak mempunyai kepercayaan diri sehingga presentasi mereka bisa dikategorikan gagal. They are too negative thinking with themself.
"Aduh gimana ya kalo penonton nggak notice ke gue"
"Duh, jangan-jangan penonton malah lebih hebat bahan ini ketimbang gue"
"Gila, kalo gini mah mending gue sabung panco sama satpam komplek ketimbang presentasi di depan mereka"
Dan masih banyak lagi yang menyebabkan 'mereka' gagal dalam presentasi. Terlalu banyak pikiran negativ yang menguasai diri mereka. Maka dari itu, kita harus bisa menguasai diri. Tanamkan dalam mindset kita kalau kita mampu. Ganti kata "takut" menjadi "bisa".
Be confidence to make your great presentation!
2. Beri Kesan Pertama yang Impresif
Kesan pertama sangat menentukan keberhasilan suatu presentasi. Kesan pertama yang impesif bisa didapatkan dengan sebuah pembukaan yang menawan.
Dalam membuka presentasi perilaku kita harus antusias. Sikap antusias kita sanggup dilihat oleh audiens. Apakah kita niat untuk menunjukkan presentasi atau tidak. Audiens juga akan menunjukkan feedback terhadap perilaku kita. Kalau kita sudah tidak antusias untuk menunjukkan presentasi, jangan harap audiens juga akan antusias terhadap presentasi kita.
Sikap antusias ini bisa kita pancarkan ketika membuka presentasi. Ucapkan salam pembuka/kata-kata pembuka dengan penuh semangat. Energic. Sampaikan energi kasatmata kepada audiens di awal presentasi. Dengan demikian, audiens akan merasa nyaman dan akan memerhatikan presentasi kita.
Oiya, atu hal lagi yang penting untuk menunjukkan kesan pertama yang impresif yakni senyum. Berikan senyuman yang terbaik kepada audiens. Pasti audiens akan senang.
Jangan hingga sudah di depan audiens tapi muka kita masih 'ditekuk'. Muka kita masih terlihat bete, marah, kesel, dsb. Audiens tidak akan nyaman.
Makara kesan pertama itu sangatlah penting untuk sebuah presentasi.
Penonton tidak suka melihat presentasi yang bertele-tele tetapi pesan yang disampaikan itu bahwasanya sedikit. Penonton akan merasa waktu mereka terbuang sia-sia untuk melihat presentasi sampah macam itu.
Sampaikanlah bahan presentasi dengan pasti. Jangan mubazir kata. Usahakan apa yang keluar dari lisan itu mempunyai arti yang jelas. Maka dari itu, sebelum presentasi lakukanlah riset kata-kata yang akan dipakai.
Presentasi yang baik yakni presentasi yang sempurna sasaran. Dengan presentasi yang singkat, padat, jelas, dan lugas maka presentasimu akan disenangi oleh audiens.
Audiens akan merasa bosan bila presentasimu bertele-tele!
Dalam membuka presentasi perilaku kita harus antusias. Sikap antusias kita sanggup dilihat oleh audiens. Apakah kita niat untuk menunjukkan presentasi atau tidak. Audiens juga akan menunjukkan feedback terhadap perilaku kita. Kalau kita sudah tidak antusias untuk menunjukkan presentasi, jangan harap audiens juga akan antusias terhadap presentasi kita.
Baca Juga : 9 Cara Belajar Efektif Ini Bikin Prestasimu Semakin Impresif
Sikap antusias ini bisa kita pancarkan ketika membuka presentasi. Ucapkan salam pembuka/kata-kata pembuka dengan penuh semangat. Energic. Sampaikan energi kasatmata kepada audiens di awal presentasi. Dengan demikian, audiens akan merasa nyaman dan akan memerhatikan presentasi kita.
Oiya, atu hal lagi yang penting untuk menunjukkan kesan pertama yang impresif yakni senyum. Berikan senyuman yang terbaik kepada audiens. Pasti audiens akan senang.
Jangan hingga sudah di depan audiens tapi muka kita masih 'ditekuk'. Muka kita masih terlihat bete, marah, kesel, dsb. Audiens tidak akan nyaman.
Makara kesan pertama itu sangatlah penting untuk sebuah presentasi.
3. SPJL (Singkat, Padat, Jelas, dan Lugas)
Kesuksesan sebuah presentasi ditentukan bukan dari lamanya waktu presentasi ataupun banyaknya penonton. Tetapi kesuksesan sebuah presentasi dilihat dari bagaimana pesan yang ingin disampaikan itu hingga kepada penonton.Penonton tidak suka melihat presentasi yang bertele-tele tetapi pesan yang disampaikan itu bahwasanya sedikit. Penonton akan merasa waktu mereka terbuang sia-sia untuk melihat presentasi sampah macam itu.
Sampaikanlah bahan presentasi dengan pasti. Jangan mubazir kata. Usahakan apa yang keluar dari lisan itu mempunyai arti yang jelas. Maka dari itu, sebelum presentasi lakukanlah riset kata-kata yang akan dipakai.
Presentasi yang baik yakni presentasi yang sempurna sasaran. Dengan presentasi yang singkat, padat, jelas, dan lugas maka presentasimu akan disenangi oleh audiens.
Audiens akan merasa bosan bila presentasimu bertele-tele!
4. Jangan Hanya Membaca Slide atau Naskah!
Apa yang pertama kali dilakukan ketika akan presentasi? Kebanyakan orang akan membuka laptop, membuka power point dan pribadi menciptakan slide presentasi.
Tapi apa risikonya kalau dikala presentasi besok mati listrik? Apakah masih bisa presentasi?
Inti dari sebuah presentasi yakni dongeng yang akan dibawakan. Makara untuk sanggup melaksanakan presentasi dengan baik, maka kita harus siap untuk bercerita tanpa slide atau naskah.
Jika kita hanya membaca slide saja tanpa memerhatikan penonton, maka penonton juga tidak memerhatikan kita. Lama-lama mereka juga akan bosan dengan presentasi kita.
Jika kita sudah bisa bercerita tanpa slide, kemungkinan kita sudah punya citra wacana apa hal penting yang akan disampaikan. Barulah sesudah itu kita bisa memperkirakan slide menyerupai apa yang bisa membantu kita untuk menciptakan penonton praktis mengikuti dongeng presentasi kita.
5. Kuasai Panggung
Kita yakni penguasa panggung, bukan budak panggung. Apa yang menciptakan orang menjadi penguasa panggung ketika ia berbicara di depan audiens ? Apakah alasannya orang-orang memperhatikan ia ? Bukan, bukan itu.
Yang menciptakan seseorang menjadi penguasa panggung yakni perhatian yang mereka berikan bahkan pada dikala diam. Ketika seseorang berada di panggung, penonton tahu kalau ia yakni raja panggung. Dia yang mengatur jalannya presentasi. Di sinilah ada yang namanya "the power of pause".
Dalam presentasi kita tidak harus selalu berbicara. Ada kalanya kita membisu sejenak untuk menarik napas. Setiap kali kita diam, kita memberi kesempatan kepada penonton untuk kembali menempatkan fokus mereka kembali kepada kita.
Ketika kita bisa menempatkan waktu yang sempurna untuk membisu dan mengontrol suara, penonton justru akan tahu kalau kita menguasai panggung.
Makara jangan khawatir, kamulah penguasa panggung!
6. Tatap Penonton
Kita berbicara kepada penonton, bukan tembok. Kita berbicara untuk memberi gosip dan pesan kepada penonton.
Lakukan kontak mata yang adil kepada penonton. Jangan melulu terpusat kepada satu titik mata angin. Tapi, berikan kontak mata kepada setiap sudut-sudut penonton.
Lihatlah satu per satu sudut penonton secara perlahan. Berikanlah jeda yang cukup sehingga penonton merasa kalau kita sedang berbicara pribadi dengan mereka. Dengan melaksanakan kontak menyerupai ini, kita akan bisa menemukan penonton yang benar-benar memerhatikan kita atau tidak.
7. Kenali Audiens
Ini juga menjadi salah satu faktor penting keberhasilan suatu presentasi. Dengan mengenali audiens kita sanggup menciptakan bahan presentasi yang kita sajikan menjadi lebih sempurna sasaran.
Mengenali audiens juga akan menciptakan kita sempurna dalam menentukan gaya bahasa. Jika penonton kita lebih renta dari kita, maka gunakan bahasa yang sopan. Jika sepantaran dengan kita, bisa gunakan bahasa yang lebih fleksibel. Tapi hindarilah bahasa slang atau bahasa yang hanya bisa dimengerti oleh sebagian kalangan saja.
Baca Juga: 17 Tips Efektif Belajar Bahasa Inggris Cepat Sukses dan Lancar
Sebelum presentasi kita bisa melaksanakan survey penonton kita. Kenali penonton dengan melihat umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pekerjaan, atau motivasi mereka.
Usahakan gaya presentasi kita sesuai dengan kriteria penonton. Presentasi di depan pengusaha niscaya berbeda dengan presentasi di depan mahasiswa bukan?
8. Berpenampilan Diri yang Baik
Penampilan seorang presenter tidak bisa dianggap remeh. Seorang presenter dengan penampilann yang rapi akan mempunyai daerah di hati penonton dibanding presenter dengan penampilan yang berantakan.
Jika penonton menghargai kita dengan caranya memerhatikan presentasi, maka sebagai presenter kita juga harus menghargai mereka. Salah satunya dengan berpenampilan yang baik. Penampilan yang baik menciptakan penonton merasa dihargai.
Selain itu, dengan berpenampilan yang baik juga bisa meningkatkan kepercayaan diri kita dalam berpresentasi.
Penutup
Itulah 8 Cara Presentasi yang Baik dan Tidak Membosankan dari Rujend. Semoga sanggup bermanfaat bagi Anda. Terima kasih telah berkunjung, dan salam Rujend!
Sumber https://rumahjendelakita.blogspot.com/