Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengabdian Terakhir Pada Orang Renta




Pengabdian terakhir pada jasad orang tua,

Orang bau tanah ialah hal penting,, dalam hidup kita,, walaipun dirinya pemarah dan suka marah,,itu ialah perilaku sayang dirinya pada kita,,
Sayang murka yang ingin kita baik, mampu, mandiri, dan sanggup di andalkan ketika dirinya tidak ada lagi,,
Teringat apah - apah kata guru-guru di sekolah dulu,, orang bau tanah yang murka pada kita itu ialah kasih sayang nya orang bau tanah pada anak nya,, itulah yang di katakan oleh guru sekolah dan guru agama, memang ketika di jelaskan oleh guru menyerupai demikian itu tidak ada efek nya,, dan tidak ada rasa mencicipi Apa yang dikatakan oleh para guru tersebut.

Memang ketika itu orang bau tanah masih hidup dan sehat,,namun sehabis ayah meninggal dunia dan almarhum ,,apa yang di katakan guru - guru itu benar dan sangat benar,, knpah?? Yaa alasannya tak ada lagi yang amat memperhatikan kita,, walaupun ada itu pun tidak sama,, tidak ada lagi daerah kita percaya seratu persin alasannya ayah itu daerah kita percaya seratu persin dan dia niscaya ingin anaknya yang terbaik,,apapun dirinya di Percaya,tak ada lagi daerah Bertanya yang menyerupai di katakan orang bau tanah sendiri.

Setelah dia meninggal dunia sekitar jam 9 malam ketika itu aku sedang pergi ke daerah majelis yang di hadiri satu kali seminggu,, dan tidak menyangka dia akan meninggal dunia ketika aku di pengajian tersebut, sehabis sanggup kabar,,langsung pulang,, dan rasa murung terang terasa,, namun rasa murung di tahan,, jangan di tangisi ke pergianya alasannya dia ialah orang baik dan pengibadah jadi tak ada yang di sedihkan berlebih alasannya yakin dia akan di terima di sisi sang pencinta,, justru dia di senyumi ketika berhadapan dengan jasadnya,, semoga dia senang juga dan hening dalam peristrirahatannya,,

Kata ibu yang menghadapi,beliau meninggal tidak menyerupai orang kesakitan tidak pernah senyaman menyerupai demikian yang pernah ibu hadapi dia meninggal,, dan ketika akan dia meninggal dia berudu dan sholat orang sakit yang hanya berduduk di daerah tidur ,,setelah itu dia membaca wirid menyerupai biasa dgn memakai jari tangan dia untuk alat penghitung pengganti tasbih, sehabis itu dia meminta ibu untuk membaringkan di daerah pembaringan alasannya tidak bisa berbaring sendiri,, dan tidak usang mata beliua memandang ke arah atas dan lubang hidung dia agak membesar dan itu kata orang tanda roh akan keluar dari jasad, dan kemudian di jikirkan oleh dan di suruh mengikuti,, dan kelamaan dia meninggal dunia,,
Setelah itu aku tiba,, dan segera menelpon keluarga,, dan satu malam penuh menjaga jasad orang bau tanah sambil membaca kan ayat al-qur'an di malam itu,, tanpa tidur hingga proses pemakannya,, namun yang di harukan,, aku bisa tanpa tidur,, dan tidak pusing atau ngantuk,, padahal aku bukan orang yang suka begadang,, dan leleh tak terasa,, dan apa pun kekurangan di tutupi oleh Allah swt. Di malam itu pun banyak orang berdatangan,, dan di siang hari pun banyak orang berdatangan termasuk keluarga,, dan ada yang berkata,, tidak di sangka dia meninggal banyak orang yang berdatangan,, di kira tak banyak kata orang tersebut, tapi ternyata banyak,, kerena yang menggerakkan orang berjalan ialah Allah swt,, siapa pun yang di kehendaki di inginkan nya nya niscaya terjadi ,Allah yang menggerakkan hati mereka dan ke inginan mereka.
Saat memandikan beliau,, kami bertiga bersaudara pria mengasuh mayit dia untuk di mandikan oleh tukang mandi dan keluarga yang membantu pemandian tersebut,, dan mengangkat jasad dia dan di tunggu selama tiga hari dengan 3 orang dan membaca hingga khatam Al -qur'an masing masing,, dan malam terakhir pun aku ikut membaca ayat al-qur'an satu malam di malam jumat tersebut.