Pesta Para Leak Ketika Malam Tumpek Wayang
Dalam dunia leak, konon juga mengenal atraksi unjuk kebolehan di antara para paguyuban para penekun ilmu leak, dalam atraksi ini para leak akan unjuk kebolehan dari aneka macam tingkatan, yang dibagi dari ilmu leak tingkat terendah hingga tertinggi. Mereka mengadakan perang-perangan di angkasa dan aneka macam macam unjuk kebolehan lainnya.
Atraksi para leak diadakan di beberapa daerah menyerupai kuburan atau perempatan dan dulu katanya sanggup dilihat dengan mata telanjang, unjuk kebolehan para leak ini biasanya diadakan setiap enam bulan sekali yaitu setiap malam sehari sebelum Tumpek Wayang dikenal sebagai malam ‘Kala Paksa’ yang jatuh pada tanggal 23 Februari 2018 tahun ini yaitu malam keramat bagi penganut ilmu leak alasannya yaitu malam Kala Paksa ini Dewa Brahma memberi anugrah kepada Bhatara Kala semoga boleh memangsa segala makhluk yang lahir pada hari yang bertepatan dengan Wuku Wayang dalam kalender Bali.
Pada malam ini para leak akan bersembahyang dan menghaturkan sesajen di Pura Dalem dan di Pura Merajapati meminta izin semoga program lancar. Kemudian para leak akan berubah wujud menyerupai rangda, naga, monyet dan lain-lainnya. Lalu mengadakan rapat dan pesta mayit di kuburan atau bangkai binatang dan meminum darahnya, dalam pesta inilah biasanya dilakukan atraksi unjuk kebolehan dari aneka macam tingkatan ilmu leak, konon para leak sangat bahagia dan antusias mengisi program tersebut.
Saat para leak melaksanakan unjuk kebolehan, orang awam akan melihatnya dalam bentuk endih atau semacam bola api yang aneka macam warna yang berterbangan di langit. Langit dipenuhi cahaya bola api yang terbang ke angkasa menukik dan sanggup berbenturan dengan bola api lainnya. Biasanya atraksi semacam ini menyerupai mengadu kesaktian antar leak dari aneka macam Desa, langgar kesaktian ini hanya ajang kontestasi bukan langgar kesaktian hingga mati, kini hal menyerupai ini cuma sanggup dilihat di desa terpencil yang kurang pencahayaan, kondisi Bali terus maju menciptakan kontes para leak ketika malam Tumpek Wayang jadi pindah ketika hari raya Nyepi alasannya yaitu ketika itu Bali dalam keadaan gelap gulita tanpa lampu itu pun sangat jarang dilihat.