Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Metode Transaksi Unik Dan Canggih Yang Ada Di Dunia

Dalam melaksanakan transaksi jual beli, baik di Indonesia maupun di seluruh dunia masih menggunakan metode konvensional, yaitu dengan membawa uang tunai untuk sanggup membeli barang yang kita inginkan. Selain metode konvensional, negara kita dan negara-negara lain juga sudah memberlakukan metode non tunai, yaitu dengan menggunakan kartu kredit atau kartu debet, sehingga transaksi jadi lebih praktis. Rupanya, metode transaksi tak hanya dengan menggunakan metode konvensional berupa uang tunai atau kartu kredit saja, sebab ada metode yang lebih canggih, dan metode pembayaran yang terbilang unik ini sudah diterapkan di banyak sekali negara. Berikut ini yakni metode transaksi terunik dan canggih yang ada di dunia.

Bayar dengan senyum (Smile to Pay)


Metode ini terbilang unik dan menarik. Jika biasanya untuk transaksi membutuhkan kartu kredit atau kartu debet, maka untuk transaksi yang dilakukan untuk membeli makanan di gerai KFC di Tiongkok yakni dengan senyuman, yang dinamakan dengan Smile to Pay. Sahabat anehdidunia.com cukup senyum saja, maka kalian sudah sanggup membayar sajian makanan yang dipesan. PRaktis, dan tak ribet. Smile to Pay ini dikembangkan oleh Yum China Holdings Inc. bekerja saja dengan Ant Financial. 

Lalu, bagaimana cara metode pembayaran ini? Sistem pembayaran ini ternyata menggunakan teknologi pengenalan wajah atau face recognition system. Pertama, sebelum menentukan sajian makanan yang diinginkan, sistem perlu memindai wajah konsumen terlebih dulu. Setelah itu, nomor ponsel konsumen juga perlu dimasukkan dengan tujuan terhindar dari penipuan serta pemalsuan identitas. Alat pemindai di gerai tersebut menggunakan kamera 3D dan deteksi algoritma, sehingga Smile to Pay ini hanya sanggup digunakan oleh identitas yang bersangkutan, tak sanggup digunakan orang lain.

Kabarnya, teknologi alat pemindai di gerai tersebut cukup canggih dan akurat, sehingga meskipun orangnya sama, namun bila beliau menggunakan make up yang berbeda atau bahkan menggunakan wig alias rambut palsu, maka alat tersebut akan mengenalinya sebagai orang lain, dan tak sanggup melanjutkan transaksinya. Sepertinya, metode pembayaran yang satu ini cocok bagi orang yang memang gemar selfie. Selain sanggup bergaya di depan kamera, sanggup juga sekalian membayar makanan yang sudah dimakan di gerai tersebut. Praktis!

Bayar pakai chip (SJ Microchip Implants)


Mungkin kalian pernah melihat adegan dalam film, ada benda kecil menyerupai sekring atau chip yang ditanamkan di dalam tubuh, biasanya di pergelangan tangan, dengan tujuan untuk melacak orang tersebut sehingga sanggup terus diawasi. Metode pembayaran menggunakan chip yang satu ini menggunakan konsep yang sama dengan penggunaan chip pelacak dalam film tersebut. Metode pembayaran berjulukan SJ Microchip Implants dengan menggunakan chip yang ditanam di erat pergelangan ini akan memudahkan transaksi.

Meski belum digunakan di semua negara, salah satu negara yang sudah mulai menggunakan metode pembayaran ini yakni Swedia, tepatnya digunakan untuk pembayaran SJ Rail. Metode pembayaran ini ternyata sudah diperkenalkan semenjak tahun 2015 lalu. Untuk membayar tiket keretanya, petugas cukup memindai tangan penumpang kereta, sebab chip itu sudah menyimpan gosip akun tiket pribadi.
Kemungkinan besar metode pembayaran ini akan jadi metode pembayaran yang kurang populer, mengingat proses implan chip-nya sendiri terbilang merepotkan dan berisiko. Ditambah lagi masih banyak orang yang takut dengan jarum suntik. 

Selain itu, risiko lainnya yang dihadapi yakni teknologi ini sanggup saja disalahgunakan dan malah merugikan banyak orang. Ditambah lagi terdapat persoalan kesehatan ketika melaksanakan implan, menyerupai abses atau reaksi negatif pada sistem kekebalan tubuh. Chip-nya sendiri berukuran sangat kecil, yaitu hanya ukuran satu butir beras. Chip itu ditanam dengan menggunakan jarum suntik ke kepingan belakang telapak tangan. Beberapa perusahaan di Swedia sudah menerapkan teknologi ini pada karyawannya, dengan tujuan mempercepat saluran masuk gedung, dan untuk membayar makanan di kantin.

Bayar pakai tatapan mata (Retinal Scan Payment)


Metode yang satu ini tak kalah unik dengan metode Smile to Pay. Jika Smile to Pay menggunakan senyuman untuk sanggup melaksanakan transaksi, maka kali ini yang digunakan yakni tatapan mata, dengan nama Retinal Scan Payment. Sesuai namanya, hanya dengan tatapan mata saja, kalian sudah sanggup melaksanakan transaksi. Negara yang sudah menerapkan metode pembayaran ini yakni Jepang.
Retinal Scan Payment ini terdapat dalam smartphone buatan Jepang, yang teknologinya disebut pengenalan selaput pelangi mata (iris recognition). 

Tentu saja, para pengguna smartphone di Jepang itu harus mengunduh aplikasinya terlebih dulu. Saat ingin melaksanakan transaksi, cukup menyorotkan pandangan mata di layar kamera smartphone saja, sebab smartphone ini juga telah dilengkapi dengan fitur biometric eye print. Kemungkinan metode ini akan jadi terkenal nantinya, tentunya bila aplikasinya tak hanya pribadi untuk smartphone Jepang saja. Jika aplikasinya hanya diperuntukkan ke smartphone Jepang saja, maka sanggup dipastikan negara-negara lain, termasuk Indonesia, tak akan sanggup menerapkan metode pembayaran ini.

Bayar dengan gelang atau cincin


Buat yang tidak ingin ribet, namun masih sanggup tetap bergaya, maka metode pembayaran ini sanggup jadi pilihan. Metode pembayaran yang berfungsi menyerupai mirip kartu kredit ini menggunakan teknologi NFC (Near Field Communication), yang sekarang sudah mulai diterapkan di banyak sekali smartphone. Saat ingin membayar barang yang ingin dibeli, cukup dekatkan gelang yang digunakan ke mesin scan NFC-nya, dan otomatis barang yang mau dibeli sudah terbayar, asalkan saldonya mencukupi. Dengan begitu, setiap orang tak perlu lagi repot-repot membawa kartu atau dompet, cukup dengan memperlihatkan gelangnya saja. Selain praktis, gelangnya bentuknya kece, dan cocok untuk ergaya bagi belum dewasa muda.

Aturan serupa juga berlaku pada cincin. Cincin berilmu ini nantinya akan terhubung ke kartu kredit konsumen, jadi sesungguhnya fungsi dari cincin ini sama dengan kartu kredit. Untuk sementara metode pembayaran menggunakan cincin ini hanya dilakukan pengguna kartu Visa di Amerika Serikat. Di Indonesia sendiri, metode pembayaran semacam ini sudah ada, menyerupai contohnya menggunakan kartu untuk pembayaran tiket kereta, Bus Rapid Transit, hingga membayar tol. Mungkin saja nantinya Indonesia juga akan menerapkan pembayaran dengan gelang atau cincin ini untuk lebih memudahkan orang yang malas membawa-bawa kartu. Dengan menggunakan gelang atau cincin, risiko ketinggalan jadi lebih berkurang.

Bayar dengan sidik jari


Sidik jari biasanya digunakan oleh kepolisian sebagai identitas dari pelaku-pelaku criminal. Sidik jari juga perusahaan atau kantor untuk daftar kehadiran karyawan atau absensi. Selain digunakan untuk absensi, ternyata sidik jari juga punya fungsi lain yaitu untuk melaksanakan transaksi jual beli atau pembayaran. Negara yang telah menerapkan metode pembayaran menggunakan sidik jari ini yakni Jepang. Sahabat anehdidunia.com caranya menyerupai dengan pembayaran dengan menggunakan gelang atau cincin di atas, cukup menggunakan sidik jari saja untuk melaksanakan banyak sekali transaksi. Nantinya, metode ini juga akan digunakan Jepang untuk mengambil uang di mesin ATM.

Sebagai percobaan sistem tersebut, pada tahun 2016 kemudian pemerintah Jepang meletakkan 300 alat pemindai sidik jari yang tersebar di banyak sekali sentra wisata, menyerupai toko souvenir, restoran, hotel, dan lain-lain. Meski sudah menggunakan sensor sidik jari, konsumen juga masih harus membutuhkan paspor ketika ingin memesan kamar di hotel. Itu artinya, sistem pembayaran sidik jari ini masih belum sanggup diterapkan di semua layanan.

Dari semua metode pembayaran di atas, mana yang berdasarkan kalian paling canggih dan sanggup diterapkan di Indonesia? Metode pembayaran manapun, sebaiknya sanggup memperlihatkan rasa kondusif dan nyaman bagi para konsumen, semoga tak terjadi penyalahgunaan di masa depan.

referensi 
https://www.brilio.net/creator/9-pembayaran-unik-dan-canggih-di-dunia-120768.html
https://www.msn.com/id-id/ekonomi/other/3000-orang-swedia-ditanami-microchip-ini-risikonya/ar-AAxkO2s