Ideologi - Pengertian Ideologi, Ciri-Ciri Ideologi, Dan Jenis-Jenis Ideologi
Semua pertanyaan itu akan terjawab secara tuntas pada artikel ini. Artikel ini akan mendalami terkait pengertian ideologi dari para ahi, ciri-ciri ideologi, dan jenis-jenis ideologi di dunia. Pastikan kau membaca hingga selesai artikel ini ya...agar kau benar-benar memahami dan mengetahui secara lengkap perihal ideologi. Langsung saja disimak sajiannya berikut ini.
Pengertian Ideologi
Ideologi merupakan istilah yang berasal dari Yunani. Ideologi terdiri dari dua kata, idea dan logi. Idea yang berarti melihat (idean), dan logi berasal dari kata logos yang berarti pengetahuan atau teori. Dengan demikian sanggup diartikan bahwa ideologi yakni hasil inovasi dalam pikiran yang berupa pengetahuan atau teori. Ideologi sanggup pula diartikan sebagai suatu kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas, pendapat (kejadian) yang memberikan arah tujuan untuk kelangsungan hidup, pandangan atau falsafah hidup.
Ideologi juga sanggup berarti sebuah visi yang menyeluruh atau komprehensif untuk memandang segala sesuatu secara umum. Ideologi juga merupakan suatu kumpulan ide, gagasan, dan kepercayaan yang mempunyai sifat sistematis dan memberi instruksi kepada tingkah laris seseorang baik dalam bidang politik, sosial, budaya, maupun agama.
Ideologi sangat berkaitan bersahabat dengan politik. Ideologi juga merupakan suatu gagasan politik yang dipakai untuk melaksanakan tindakan-tindakan politik menyerupai memerintah suatu negara, partai politik, mengadakan gerakan sosial atau politik, dan mengadakan revolusi.
Gagasan mengenai istilah ideologi ini pertama kali dicetuskan oleh Antoine Destutt de Tracy pada selesai masa ke-18 untuk menjelaskan sains perihal ide. Ideologi mempunyai tujuan yang utama, yaitu untuk memberikan perubahan melalui proses pemikiran normatif.
Ideologi juga sanggup berarti sebuah visi yang menyeluruh atau komprehensif untuk memandang segala sesuatu secara umum. Ideologi juga merupakan suatu kumpulan ide, gagasan, dan kepercayaan yang mempunyai sifat sistematis dan memberi instruksi kepada tingkah laris seseorang baik dalam bidang politik, sosial, budaya, maupun agama.
Ideologi sangat berkaitan bersahabat dengan politik. Ideologi juga merupakan suatu gagasan politik yang dipakai untuk melaksanakan tindakan-tindakan politik menyerupai memerintah suatu negara, partai politik, mengadakan gerakan sosial atau politik, dan mengadakan revolusi.
Gagasan mengenai istilah ideologi ini pertama kali dicetuskan oleh Antoine Destutt de Tracy pada selesai masa ke-18 untuk menjelaskan sains perihal ide. Ideologi mempunyai tujuan yang utama, yaitu untuk memberikan perubahan melalui proses pemikiran normatif.
Pengertian Ideologi Menurut Para Ahli
Ideologi merupakan hal yang "seksi" untuk dipikirkan oleh para ahli. Sehingga setiap andal mempunyai pandangan, definisi, dan pemikirannya masing-masing. Selain klarifikasi mengenai ideologi yang sudah disebutkan tadi, berikut ini yakni klasifikasi arti ideologi dari para ahli.
Frans Magnis Suseno
Ideologi yakni keseluruhan sistem berpikir dan sikap dasar rohaniah sebuah gerakan, kelompok sosial atau individu
Karl Marx
Ideologi merupakan alat untuk mencapai kesetaraan dan kesejahteraan bersama dalam masyarakat.
Nicollo Machiavelli
Ideologi merupakan pengetahuan mengenai cara menyembunyikan kepentingan, mendapatkan, serta mempertahankan kekuasaan dengan memanfaatkan konsepsi-konsepsi keagamaan dan tipu daya.
Soerjanto Poespowardoyo
Ideologi yakni sebagai kompleks pengetahuan serta juga macam-macam nilai, yang secara universal menjadi landasan vagi seseorang atau juga masyarakat untuk sanggup memahami jagat raya serta juga bumi seisinya dan juga memilih sikap dasar untuk sanggup mengolahnya.
Baca Juga: Nama-Nama Presiden RI dari Awal Hingga Sekarang
M. Sastra Prateja
Ideologi yakni sebagai perangkat gagasan atau pemikiran yang berorientasi pada tindakan yang diorganisir.
Detutt de Tracy
Ideologi sebagai "science of ideas" di mana di dalamnya ideologi dijabarkan sebagai sejumlah aktivitas yang dibutuhkan membawa perubahan institusional dalam masyarakat.
Drs. Moerdiono
Ideologi berarti "system of ideas", akan mensistematisasikan seluruh pemikiran mengenai kehidupan ini dan melengkapinya dengan sarana serta kebijakan dan taktik dengan tujuan menyesuaikan keadaan faktual dengan nilai-nilai yang terkandung dalam filsafat yang menjadi induknya.
Descartes
Ideologi yakni inti dari semua pemikiran manusia.
Moh. A Safaudin
Ideologi yaitu pemikiran menuju keadilan, kesetaraan dan kesejahteraan bersama yang melalui proses berpikir insan untuk memilih aturan-aturan dalam kehidupan.
Louis Althuser
Ideologi yakni suatu gagasan yang spekulatif, namun bukan gagasan palsu, sebab bukan dimaksudkan untuk menggambarkan suatu realitas melainkan untuk sanggup memberikan citra mengenai bagaimana semestinya insan itu sanggup menjalani hidup.
Ciri-Ciri Ideologi
1. Ideologi Terbuka
Ideologi terbuka yakni ideologi yang tidak bersifat mutlak. Dapat juga diartikan bahwa nilai-nilai dan cita-citanya tidak dipaksakan dari luar, melainkan digali dan diambil dari kekayaan rohani, budpekerti dari budaya masyarakatnya sendiri. Ideologi terbuka merupakan ideologi yang sanggup berinteraksi dengan perkembangan zaman dan adanya dinamika secara internal.
Ideologi bukan merupakan ciptaan dari suatu negara, tetapi diciptakan masyarakat negaranya sendiri. ideologi terbuka yakni milik seluruh rakyat. Ideologi terbuka merupakan ideologi yang menghargai pluralitas sehingga sanggup diterima oleh seluruh warga masayarakat yang berasal dari aneka macam latar belakang. Isi dari ideologi terbuka juga tidak langsung bersifat operasional, sehingga setiap generasi gres sanggup dan perlu menggali kembali falsafah ideologinya dan mencari implikasinya dalam situasi kekinian mereka.
2. Ideologi Tertutup
Ideologi tertutup yakni ideologi yang bersifat mutlak. Dengan kata lain bahwa ideologi tertutup merupakan fatwa atau pandangan dunia atau filsafat yang memilih tujuan-tujuan dengan norma-norma politik dan sosial, yang ditasbihkan sebagai kebenaran yang dilarang dipersoalkan lagi, melainkan harus diterima sebagai sesuatu yang sudah jadi dan harus dipatuhi.
Baca Juga: Istilah-Istilah di Bidang Kepabeanan
Ideologi ini juga bersifat dogmatis dan apriori yaitu ideologi yang bersifat mempercayai suatu keadaan tanpa data yang valid (dogmatis) dan berprasangka terlebih dahulu terhadap suatu keadaan (apriori). Dalam pemberlakuannya, ideologi tertutup menggunakan paksaan, yang harus dipatuhi oleh masyarakat yang dikoordinir oleh elite atau kelompok masyarakat, sehingga ideologi terbuka juga mempunyai sifat yang otoriter.
Jenis-Jenis Ideologi
Hal selanjutnya yang akan dijabarkan kali ini yakni terkait jenis-jenis ideologi yang ada di dunia. Langsung saja disimak, berikut ini yakni jenis-jenis ideologi.
1. Liberalisme
Ideologi pertama yang akan dibahas yakni liberalisme. Ideologi liberalisme mempunyai inti liberal yang berarti bebas. Para penganut liberalisme ini percaya bahwa untuk membuat tatanan dunia yang anggun dan maju harus didasarkan pada kebebasan, baik kebebasan dalam pandangan politik maupun agama sehingga sering terjadinya pertikaian. Di dalam paham liberalisme ini terdapat tiga nilai pokok utama yang menjadikannya kuat. Ketiga hal tersebut yaitu life, liberty, dan property. Nilai-nilai yang terkandung dalam tiga hal tersebut yaitu kesempatan yang sama bagi semua manusia, persamaan hak, kepedulian pemerintah, fungsi pemerintahan dan negara.
Dalam pemikiran ideologi ini menekankan adanya pemusatan kekuasaan pada diri individu jadi tidak dipegang oleh negara melainkan setiap individu mempunyai hak untuk memberikan segala pandangan gres dan pendapatnya. Namun, perlu diketahui bukan berarti bahwa liberalisme tidak berperilaku yang sebebas-bebasnya. Secara umum liberalisme mencita-citakan yang bebas dicirkan oleh kebebasan berpikir bagi para individu. Paham liberalisme menolak adanya pembatasan, khususnya dari pemerintah dan agama. Liberalisme ini terutama berkembang di Inggris.
2. Fundamentalisme
Fundamentalisme merupakan paham yang menetapkan agama sebagai aturan politik dalam dunia modern. Fundamentalisme merupakan doktrin yang lebih mengarah untuk memperjuangkan sesuatu secara radikal. Paham ini juga mempunyai keinginan untuk mengembalikan keyakinan mereka sebagai landasan atau fondasi dalam kehidupannya.
Baca Juga: 9 Kerja Sampingan yang Cocok Untuk Pelajar
Ideologi fundamentalisme menggunakan pandangan yang mengarah pada ortodoksi, eksklusifisme, tidak terbuka dan bersifat radikal. Paham ini mengarah pada gerakan pemurnian dalam fatwa agama yang mana sebelumnya terkotori oleh ideologi-ideologi modern. Acuan yang dipakai oleh paham ini menyerupai kitab suci serta tidak mengenal secara kontekstual yang selalu mengikuti zaman.
3. Monarkisme
Monarkisme merupakan paham dimana kerajaan merupakan sumber utama dari kesejahteraan negaranya. Saat ini masih ada banyak yang menganut paham monarki diantaranya yakni Brunei Darusallam dan Arab Saudi. Kaprikornus sentra kekuasaan tertinggi yakni raja yang memerintah dan segenap keturunannya.
4. Kapitalisme
Inti dari paham ini yakni adanya capital atau modal yang dikuasai oleh pihak swasta dimana negara tidak mempunyai kekuasaan atas terjadinya sistem ekonomi dan hanya berperan sebagai pengawas saja. Para pengusaha ini mempunyai tujuan yang jelas, yaitu mendapat laba sebesar-besarnya dengan pengorbanan yang seminimal mungkin sehingga untuk mencapai hal tersebut negara dilarang ikut campur dalam perjuangan mereka.
Tokoh yang sangat populer dengan ideologi ini yakni Adam Smith atau yang dikenal juga sebagai Bapak Ilmu Ekonomi. Paham ini awalnya yakni sebuah cara menentang adanya paham Merkantilisme, dimana berdasarkan paham tersebut tanah merupakan sumber modal utama dan melupakan sumber modal lainnya.
Baca Juga: 8 Cara Presentasi yang Baik dan Tidak Membosankan
Istilah invisible hand atau tangan tak tampak sangat populer dikemukakan oleh Adam Smith dimana menurutnya pasar yang bekerja akan selalu diarahkan oleh tangan tak tampak sehingga tidak perlu adanya peraturan pemerintah dan segala intervensinya. Namun, perkembangan kapitalis ini menuai banyak kecaman dan kritikan sebab dianggap sebagai cara yang mengakibatkan kesenjangan di dalam masyarakat semakin meningkat. Dulu yang menerapkan paham ini yakni negara di Eropa menyerupai Inggris dan Amerika.
5. Marxisme / Komunisme
Komunis merupakan salah satu ideologi terbesar yang dipakai oleh beberapa negara di dunia ini. Awal ajarannya berasal dari tokoh Karl Marx dan Friederich Engels, dimana fokus utama tujuan dari ideologi ini yakni untuk memperjuangkan hak semua kelas sosial yang ada di dalam masyarakat menjadi kelas sosial yang sama tanpa adanya perbedaan sesuai dengan hak dan kewajiban warga negara.
Komunisme juga mempunyai nama lain yaitu Marxisme atau Leninisme sebab kedua tokoh inilah yang melahirkan ideologi ini di dunia. Ideologi komunis tumbuh sebab adanya kontradiksi terhadap ideologi Kapitalisme dimana buruh dan tani tidak diapresiasi dengan baik dan hanya dianggap sebagai salah satu faktor produksi saja. Imbas dari pemikiran tersebut yakni terjadinya ketimpangan yang sangat besar antara pengusaha dan buruh. Oleh sebab itu muncullah partai komunis yang memperjuangkan hak rakyat terutama rakyat kecil.
Baca Juga: Cara Berkomentar di Sosial Media dengan Sopan dan Santun
Diawali dengan meletusnya Revolusi Bolshevik di Rusia pada tanggal 7 November 1917. Paham komunis ini kemudian menyebar dengan luas ke beberapa negara di aneka macam penggalan dunia. Sampai pada tahun 2005, negara yang menganut paham ini yakni Tiongkok, Korea Utara, Kuba, Vietnam, Laos.
6. Fasisme
Fasisme merupakan salah satu ideologi yang sangat keras sebab mereka ingin mengatur segala aspek kehidupannya mulai dari politik, budaya, ekonomi, dan hal lainnya di negara tersebut. Pada paham ini mereka berusaha untuk membentuk partai tunggal di dalam negara sehingga partai inilah yang akan mengatur jalannya suatu negara. Para penganut paham fasis ini percaya bahwa pemimpin tunggal yang besar lengan berkuasa dan absolut bisa membuat kedaulatan dan kesejahteraan bersama di dalam sistem negara.
Paham fasis ini mulai berkembang sesudah Perang Dunia I dan terus berkembang hingga pada Perang Dunia II. Namun sebab pahamnya yang keras dan menguntungkan satu pihak saja yaitu yang mempunyai kekuasaan maka hal ini kemudian banyak mendapat kontradiksi dari dunia luar sehingga paham ini juga runtuh.
7. Sosialisme
Paham sosialisme ini mungkin hampir sama konsepnya dengan paham ideologi komunisme sebab pada prinsipnya yaitu mengutamakan kepemilikan segala sesuatu secara bersama, tidak ada yang namanya kepemilikan individu. Istilah sosialisme ini muncul pada masa ke-19 di Perancis dan kemudian pengaruhnya menyebar ke aneka macam kalangan dunia. Tokoh dari ideologi sosialisme ini yakni Karl Marx atas kritikannya terhadap kaum kapitalis yang telah menyengsarakan para buruh dan tani.
Baca Juga: Penjelasan Lengkap perihal Otonomi Daerah
Secara ringkas sosialisme yakni rasa perhatian, simpati, dan tenggang rasa antar individu kepada individu lainnya tanpa memandang status. Semua aspek ekonomi dianggap milik bersama, tapi bukan berarti harus dimiliki secara sepenuhnya secara bersama. Semua aspek ekonomi boleh dimiliki secara pribadi masing-masing dengan syarat boleh dipakai secara sosialis atau menyerupai dengan sebutan gotong-royong.
8. Nasionalisme
Nasionalisme merupakan paham dimana kedaulatan negara menjadi hal yang mutlak dimana untuk mencapai hal tersebut harus dilakukan kerjasama atas orang-orang yang mempunyai tujuan dan kepentingan yang sama. Keberadaan negara sangatlah penting dalam paham ini dan keamanannya sangat dijaga ketat baik keamanan internal maupun eksternal.
Saat ini ada beberapa bentuk dari nasionalisme ini, diantaranya sebagai berikut:
- Nasionalis kewarganegaraan - Aliran ini memperlihatkan bahwa suatu proses politik yang sangat berperan yakni warga negaranya, jadi rakyat merupakan komponen yang sangat penting dan paling berperan di dalam tatanan sistem negara.
- Nasionalis etnis - Nasionalis etnis ini percaya bahwa suatu tatanan negara dengan kebenaran politik di dalamnya akan sangat tergantung pada budaya dan etnis yang ada di dalam negara tersebut.
- Nasionalis romantic - Romantisme dari paham nasionalis ini berkembang daari nasionalis etnik dimana budaya dan ras serta etnis merupakan sumber kebenaran politik utama dan kemudian sejarah dan budaya dari suatu negara tersebut diulas kembali dan dijadikan sebagai salah satu identitas negara.
9. Anarkisme
Anarkisme yaitu paham yang mempercayai bahwa segala bentuk negara, pemerintahan, dengan kekuasaannya yakni lembaga-lembaga yang menumbuhsuburkan penindasan terhadap kehidupan, oleh sebab itu negara, pemerintahan, beserta perangkatnya harus dihancurkan.
Secara spesifik pada sektor ekonomi, politik, dan administratif. Anarki berarti koordinasi dan pengelolaan, tanpa aturan birokrasi yang didefinisikan secara luas sebagai pihak yang superior dalam wilayah ekonomi, politik, dan administratif.
Baca Juga: 17 Tips Efektif Belajar Bahasa Inggris
Sesuai dengan namanya terkadang para penganut paham anarkisme ini menggunakan kekerasan menjadi penyebab terjadinya penyalahgunaan kewenangan dalam mencapai tujuannya. Karena hal tersebut, paham ini mempunyai aneka macam kontradiksi di masyarakat sebab tidak adanya patokan antara baik dan benar.
10. Nazisme
Nazi berada di bawah kepemimpinan Adolf Hitler. Nazi merujuk pada sebuah Partai Pekerja Nasionalis-Sosialis Jerman. Kata ini juga merujuk pada kebijakan yang dianut oleh pemerintahan Jerman pada tahun 1933-1945. Kata Nazi merupakan akronim Nasional Sosialisme atau Nationalsozialismus di bahasa Jerman. Sampai hari ini orang-orang yang berhaluan ekstrim kanan dan rasisme sering disebut sebagai Neonazi ( Nazi baru).
Nazisme bukanlah ideologi baru, melainkan sebuah kombinasi dari aneka macam ideologi dan kelompok yang mempunyai kesamaan pendapat perihal penentangan Perjanjian Versailes dan kebencian terhadap Yahudi dan Komunis yang dipercaya berada di balik perjanjian tersebut.
11. Pancasila
Pancasila merupakan ideologi yang dipakai oleh bangsa Indonesia. Ideologi ini mempunyai sifat yang terbuka, artinya selalu mengikuti dinamika perkembangan zaman. Ideologi pancasila merupakan nilai-nilai luhur budaya dan religius bangsa indonesia.
Baca Juga: Penjelasan Lengkap perihal Pancasila Sebagai Ideologi Negara Indonesia
Ideologi Pancasila pada hakikatnya bukan suatu hasil perenungan atau pemikiran seseorang atau kelompok menyerupai ideologi-ideologi lainnya di dunia. Pancasila mempunyai kedudukan sebagai ideologi bangsa dan negara. Dengan demikian Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara Indonesia berakar pada pandangan hidup dan budaya bangsa dan bukannya mengangkat atau mengambil ideologi dari negara lain.
Pancasila merupakan suatu dasar atau ideologi yang dianut oleh bangsa Indonesia. Tak hanya harus dihafalkan saja, tetapi kelima sila dalam Pancasila juga harus diamalkan.
Penutup
Baiklah saya rasa klarifikasi di atas sudah cukup untuk membantu Anda menambah wawasan mengenai ideologi. Sebagai warga negara yang baik, mari kita hormati dan junjung tinggi ideologi yang kita anut yaitu Ideologi Pancasila.
Terima kasih telah berkunjung. Semoga warta tersebut bermanfaat bagi Anda. Sampai jumpa di postingan berikutnya...
Sumber https://rumahjendelakita.blogspot.com/