Memilih Laptop Untuk Mahasiswa Arsitektur
Ada beberapa perlengkapan kuliah mahasiswa arsitektur yang sedikit berbeda bila dibandingkan dengan kebutuhan mahasiswa jurusan lain. Salah satunya yaitu jenis laptop yang digunakan.
Akan berbeda antara jenis laptop mahasiswa arsitektur dengan jurusan lain. Spesifikasi Laptop yang dibutuhkan oleh mahasiswa Arsitektur tidak akan sama dengan laptop yang dibutuhkan oleh mahasiswa Pendidikan , yang notabenenya memakai laptop hanya untuk kegiatan mengetik, menciptakan presentasi, keperluan browsing dan sebagainya.
Untuk kebutuhan menggambar digital, mahasiswa arsitektur dituntut untuk sanggup mempunyai laptop yang sanggup menjalankan banyak sekali aplikasi menggambar. Perlu diketahui bahwa aplikasi menggambar terbilang cukup berat sehingga sanggup membebani kinerja laptop.
Untuk sanggup menjalankan banyak sekali aplikasi menggambar dengan lancar, diharapkan laptop dengan spesifikasi tertentu yang sanggup menunjang kegiatan menggambar digital.
Saya sebetulnya bukan jago dalam urusan spek laptop yang cantik menyerupai apa. Makara apa yang aku sampaikan dalam goresan pena ini murni dari pengalaman selama kuliah di Arsitektur. Dengan goresan pena ini aku harap kalian bisa mulai mempertimbangkan spesifikasi laptop yang kalian inginkan dan mempersiapkan dana yang dibutuhkan semenjak dini.
Sekarang muncul pertanyaan. Perlukah segera membeli laptop di awal perkuliahan arsitektur?
Jawaban dari pertanyaan ini adalah, bisa iya dan bisa tidak. Mengapa? Sebernarnya kegiatan menggambar memakai komputer gres dimulai dari semestr 3, yaitu di mata kuliah CAAD (Computer Aided Architectural Design). Jadi, di semester pertama dan kedua masih memakai metode manual. Walaupun sebetulnya metode manual tetap akan kalian gunakan di semester selanjutnya pada beberapa mata kuliah.
Di semester awal nanti, fungsi laptop hanya akan digunakan untuk keperluan mengetik tugas, presentasi, browsing dan sebagainya. So, bagi kalian yang belum punya dana lebih untuk membeli laptop, sebaiknya tahan dulu impian untuk membeli laptop murah yang hanya sanggup digunakan untuk kegiatan diatas.
Saya sendiri mulai membeli laptop semenjak awal masuk di arsitektur. Alasanya sebab bagi aku meminjam laptop pada sahabat kurang efektif untuk mengerjakan tugas. Namun, sebab belum mempunyai dana yang cukup, aku putuskan untuk mencicil selama 1,5 tahun. Cukup usang namun seiring berjalannya waktu tidak akan terasa.
Bagi kalian yang mungkin sudah punya dana berlebih atau berniat untuk mencicil laptop, kalian bisa pertimbangkan goresan pena ini dalam menentukan laptop yang sempurna untuk menghadapi perkuliahan di arsitektur. Ada beberapa jenis spesifikasi laptop yang umum ditemukan dikalangan mahasiswa arsitektur UHO.
1. Laptop dengan stiker jasus inside tanpa embel embel core i3, i5 ataupun i7 apalagi invidia. Laptop ini biasanya tergolong murah. Harganya berkisar 3 jutaan. Ada beberapa tema aku yang nekat memasang aplikasi autocad di laptop jenis ini, dan hasilnya sudah bisa ditebak, super lemot alias lambat. Hanya untuk menarik sebuah garis saja butuh waktu beberapa detik.
Keputusan untuk memasang aplikasi menggambar di lapto jenis ini sama menyerupai kalian menyiksa laptop dan diri sendiri. Sangat tidak disarankan bagi mahasiswa arsitektur menentukan laptop ini untuk kegiatan menggambar. Jika hanya sebatas mengetik dan browsing sebetulnya tidak masalah. Namun, untuk apa membeli laptop yang tidak nyaman digunakan menggambar?
2. Laptop core i3 dengan RAM 2 GB. Ada satu dua orang yang mahasiswa yang memakai laptop ini. Jenis laptop ini sebetulnya cukup mendukung kegiatan menggambar digital. Apalagi hanya sebatas menggambar skema rumah tipe kecil hingga sedang. Untuk kegiatas browsing dan mengetikpun terbilang masih tidak mengecewakan nyaman meski kadang responnya.
Masalah akan mulai muncul ketika kita menggambar bangunan dalam skala yang cukup besar pada semester 4 di mata kuliah SKB III. Bangunan yang akan digambar yaitu bangunan sedang hingga tinggi yang tentu akan sangat membebani kinerja laptop ini. Pada hasilnya laptop akan menjadi lambat dalam merespon perintah yang kita masukan.
Laptop yang lambat merespon perintah akan sangat menciptakan frustasi. Dalam perkuliahan arsitektur, kita dituntut untuk selalu bergerak cepat semoga sanggup mencapai sasaran tiap minggunya. Tentu kalian tidak ingin laptop menjadi penghambatnya, bukan? Harga laptop dengan spesifikasi ini sekitar 5 jutaan.
3. Laptop core i5 RAM 4 GB Atau 8 GB. Laptop jenis inilah yang paling umum ditemui di kalangan mahasiswa arsitektur. Harganya yang lebih murah dari jenis i7 dan kinerja yang lebih baik dari jenis core i3 membuatnya menjadi pilihan sebagian besar teman-teman termasuk aku sendiri. Saya punya merek Acer Aspire E5-473G seharga 7,05 juta dengan Memori 500 GB.
Meskipun aku memakai tipe ini, aku lebih menyarakan kalian untuk membeli merek Asus dengan spesifikasi sama namun mempunyai Memori yang lebih besar, yaitu 1 terabyte. Harganya tak jauh berbeda. Teman aku membelinya tahun kemudian dengan harga 7.1 juta.
Mungkin kini harganya sudah berubah lagi. Karena ketika aku membeli laptop 2 tahun lalu, harganya masih berkisar 7,6 jutaan. Soal kinerja, laptop dengan spesifikasi menyerupai ini aku rasa sudah cukup untuk menunjang kegiatan kalian selama kuliah di Arsitektur.
Untuk varian RAM 8 GB, harganya berkisar 9 jutaan.
4. Laptop Core i7 RAM 8 GB. Tipe laptop dengan core tertinggi ini dimiliki oleh beberapa sahabat aku yang punya budget lebih dan menginginkan kinerja laptop yang lebih baik. Harganya berkisar 10 jutaan keatas. Kamu bisa mempertimbangkan jenis laptop ini kalau memang punya dana berlebih.
Keputusan untuk memasang aplikasi menggambar di lapto jenis ini sama menyerupai kalian menyiksa laptop dan diri sendiri. Sangat tidak disarankan bagi mahasiswa arsitektur menentukan laptop ini untuk kegiatan menggambar. Jika hanya sebatas mengetik dan browsing sebetulnya tidak masalah. Namun, untuk apa membeli laptop yang tidak nyaman digunakan menggambar?
2. Laptop core i3 dengan RAM 2 GB. Ada satu dua orang yang mahasiswa yang memakai laptop ini. Jenis laptop ini sebetulnya cukup mendukung kegiatan menggambar digital. Apalagi hanya sebatas menggambar skema rumah tipe kecil hingga sedang. Untuk kegiatas browsing dan mengetikpun terbilang masih tidak mengecewakan nyaman meski kadang responnya.
Masalah akan mulai muncul ketika kita menggambar bangunan dalam skala yang cukup besar pada semester 4 di mata kuliah SKB III. Bangunan yang akan digambar yaitu bangunan sedang hingga tinggi yang tentu akan sangat membebani kinerja laptop ini. Pada hasilnya laptop akan menjadi lambat dalam merespon perintah yang kita masukan.
Laptop yang lambat merespon perintah akan sangat menciptakan frustasi. Dalam perkuliahan arsitektur, kita dituntut untuk selalu bergerak cepat semoga sanggup mencapai sasaran tiap minggunya. Tentu kalian tidak ingin laptop menjadi penghambatnya, bukan? Harga laptop dengan spesifikasi ini sekitar 5 jutaan.
3. Laptop core i5 RAM 4 GB Atau 8 GB. Laptop jenis inilah yang paling umum ditemui di kalangan mahasiswa arsitektur. Harganya yang lebih murah dari jenis i7 dan kinerja yang lebih baik dari jenis core i3 membuatnya menjadi pilihan sebagian besar teman-teman termasuk aku sendiri. Saya punya merek Acer Aspire E5-473G seharga 7,05 juta dengan Memori 500 GB.
Meskipun aku memakai tipe ini, aku lebih menyarakan kalian untuk membeli merek Asus dengan spesifikasi sama namun mempunyai Memori yang lebih besar, yaitu 1 terabyte. Harganya tak jauh berbeda. Teman aku membelinya tahun kemudian dengan harga 7.1 juta.
Mungkin kini harganya sudah berubah lagi. Karena ketika aku membeli laptop 2 tahun lalu, harganya masih berkisar 7,6 jutaan. Soal kinerja, laptop dengan spesifikasi menyerupai ini aku rasa sudah cukup untuk menunjang kegiatan kalian selama kuliah di Arsitektur.
Untuk varian RAM 8 GB, harganya berkisar 9 jutaan.
4. Laptop Core i7 RAM 8 GB. Tipe laptop dengan core tertinggi ini dimiliki oleh beberapa sahabat aku yang punya budget lebih dan menginginkan kinerja laptop yang lebih baik. Harganya berkisar 10 jutaan keatas. Kamu bisa mempertimbangkan jenis laptop ini kalau memang punya dana berlebih.
Kesimpulan :
Dari beberapa jenis laptop di atas, pilihlah yang paling sesuai dengan kemampuan kalian. Jangan memaksa ingin membeli tipe nomor 4 kalau memang tidak memungkinkan. Ingat, masih banyak kebutuhan lain yang harus kalian penuhi ketika perkuliahan.
Tundalah membeli laptop hingga semester tiga kalau memang kondisi keuangan belum memungkinkan. Untuk urusan mengetik kiprah dan presentasi, kalian masih bisa meminjam laptop sahabat kok.