Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengalaman Menjuarai Olimpiade Sains Biologi (Osn) Tingkat Kabupaten

 Karena saya lagi kehabisan ilham untuk menulis di blog Pengalaman Menjuarai Olimpiade Sains Biologi (OSN) Tingkat Kabupaten

Assalamu alaikum…..

Karena saya lagi kehabisan ilham untuk menulis di blog, kali ini saya mau dongeng wacana pengalaman saya selama mengikuti olimpiade sains di dingklik sekolah.

Percaya atau tidak, selama masa sekolah saya sangat sering mengikuti OSN Biologi  dari Sekolah Menengah Pertama sampai SMA.

Lucu ya, Anak biologi tapi kuliah di Arsitektur. Jujur banyak yang kaget sebelumnya ketika saya tetapkan kuliah di jurusan arsitektur ini. Banyak yang menerka saya akan menentukan biologi atau bahkan bahasa inggris alasannya rajinnya saya mengikuti lomba.

Totalnya 4 kali saya mengikuti event tahunan ini. Mulai dari kelas 7, 8, 10, sampai 11. Semuanya dalam mata pelajaran biologi.




Penasaran bagaimana prosesnya? Lanjutkan membaca dibawah ya.

*****

Ditujuk Untuk Mengikuti Seleksi


Cerita ini saya mulai dari jaman saya duduk di dingklik SD. Sejak kecil, saya sangat suka dengan buku biologi Sekolah Menengah Pertama milik abang saya. Alasanya sederhana. Sampulnya yang menarik. Iya, menarik. Buku biologi memang selalu mempunyai sampul yang lebih menarik dari buku pelajaran lain.

Waktu itu sampulnya bergambar sarang burung dengan  telur di dalamnya. Hampir setiap ada waktu senggang saya sempatkan membaca buku ini meskipun bekerjsama tidak paham dengan isinya sama sekali.

Hanya saja gambar di dalamnya memang anggun bagus, terutama gambar binatang dan tumbuhannya. Banyak pula percobaan-percobaan sederhana di dalamanya.Tak jarang saya beberapa kali sempat mempraktekan percobaan dalam buku itu walaupun tidak pernah betul betul sesuai metodenya.

Berstatus sebagai juara umum di kelas 7, (wkwkwk) guru pembimbing eksklusif mencari saya di ruang kelas begitu surat dari dinas wacana OSN datang di sekolah. Saat ditanya wacana mata pelajaran pilihan lomba, saya pun menjawab biologi alasannya teringat dengan buku yang sering saya baca.

Dan secara  kebetulan, guru pembimbing yang mencari saya ialah pembimbing biologi. Mungkin ini sudah jodoh,heheh.

Bimbingan Setiap Hari


Sejak hari itu, hampir setiap hari kami mengikuti bimbingan. Entah itu di ruang kelas, ruang lab, maupun ruang guru. Selain Biologi, bekerjsama ada 3 mata pelajaran lain yang dilombakan, yaitu Fisika, IPS, dan Matematika.

Jujur saya sangat menikmati setiap proses yang ada. Ada kebanggan tersendiri yang muncul ketika pulang sekolah kemudian dipanggil ke ruang guru untuk mengikuti bimbingan.

Salah satu pendorong terbesar saya waktu itu dalam mengikuti OSN ini ialah salah seorang guru fisika, namanya bu Ona Lusmana. Kata kata motivasi dia begitu berpengaruh dalam memperabukan semangat saya dan mitra kawan untuk sanggup menjuarai ajang ini.

Saya lupa tepatnya apa yang dia katakan, tapi yang saya ingat, nasehat dia menjadi salah satu pendorong saya dalam berguru dengan tekun kala itu.

Dari sini saya akui bahwa sebuah motivasi, dalam hal apapun itu, sangat penting untuk mendorong kita melaksanakan hal hal yang mungkin bagi orang lain sulit untuk dilakukan.

Motivasi yang baik sanggup menciptakan kita melampaui batas batas diri yang selama ini kita anggap tidak mungkin dilampaui. Motivasi sanggup dari diri sendiri maupun orang lain. Tapi yang paling penting bekerjsama ialah motivasi diri sendiri. Karena motivasi ini sanggup kita lakukan kapanpun untuk membangkitkan semangat kita yang naik turun.

Oh iya, nama guru pembimbing saya waktu itu ialah bu Enny. Beliau berperawakan kecil, lucu dan humoris. Kini dia sudah tidak mengajar di sekolah saya dulu. Saya lupa tepatnya dimana dia mengajar sekarang. Kontak terakhir saya dengan dia ialah 3 tahun yang lalu, ketika saya duduk di kelas 11.




Hari Pelaksanaan Lomba

Kembali ke dongeng wacana OSN, sehabis beberapa ahad yang penuh dengan pembahasan soal olimpiade, aneka macam macam buku bacaan, begadang tiap malam, kesudahannya datang juga hari yang ditunggu. Hari diselenggarakanya Olimpiade Sains Nasional Sekolah Menengah Pertama tingkat Kabupaten tahun 2011.
Lokasi testnya berada di kota. Oh iya, saya lupa bilang kalau Sekolah Menengah Pertama saya terletak di kampung, tepatnya desa Waara kecamatan Loghia. Saya biasa berjalan kaki sejauh satu kilometer untuk datang di sekolah ini.

Waktu itu di tim Biologi terdiri atas 3 orang, yaitu saya, tina dan Rahmad. ( Rahmad kini juga menjadi senior saya di jurusan Arsitektur). Diantara kami bertiga, hanya saya yang masih duduk di dingklik kelas 7, sedangakan Rahmad dan Tina ialah kelas 8.

Ada pujian tersendiri pokonya waktu pengumuman penerima yang terpilih kala itu. Meskipun saya gres kelas 7, tetapi sudah dipercaya untuk turut mewakili sekolah di lomba sebesar ini. Mungkin memang sengaja dipilih untuk persiapan tahun kedepan. Namun apapun itu, saya sangat bahagia sanggup mewakili sekolah.

Dengan semangat yang meluap luap bercampur rasa deg degan, kami berangkat ke lokasi pertandingan.

Karena kebijakan dari panitia, kami bertiga dipisah ke tiga ruangan berbeda. Dan dimulailah masa masa paling menegangkan di hidup saya kala itu.

Soal test berbentuk pilihan ganda dengan sedikit isian. Saya lupa tepatnya berapa nomor. Mungkin sekitar 100an ditambah isian. Saya agak lupa apa yang saya rasakan waktu itu, yang niscaya perasaan gugup dan galau ialah yang paling mendominasi, heheh.

Sewaktu membaca tiap soal, ada perasaan murung yang saya rasakan. Sedih alasannya tidak tau jawabannya. Ada penyesalan juga, mengapa tidak berguru lebih maksimal sebelumnya.
Kalian harus tahu kalau soal olimpiade itu sangat berbeda jauh dengan jenis soal manapun. Dibutuhkan penguasaan yang berpengaruh terhadap konsep dari setiap bahan yang diujikan, bukan sekedar hafalan semata.

Jika penguasaan konsep bahan kalian bagus, maka tinggal ketelitian dan konsenrasi tinggilah yang diharapkan untuk menjawab setiap soal dengan benar.

Seiring berjalannya waktu, kesudahannya waktu tes selesai juga. Dengan lesu saya mengumpulkan hasil tanggapan ke depan kemudian keluar ruangan. Saat bertemu guru pembimbing dan teman seperjuagan, keluarlah semua unek unek ketika menjawab soal tadi.

Logo gres OSN

Banyak yang tak sanggup kami jawab namun tak sedikit pula yang kami yakini jawabannya sempurna dan mungkin lebih banyak lagi yang kami ragukan kebenarannya. Waktu itu guru pembimbing kami hanya tersenyum dan berkata, begitulah soal olimpiade, yang penting kami sudah berusaha. Urusan hasil semua kembali lagi kepada-Nya.

Pengumuman Hasil Tes Tingkat Kabupaten 


Beberapa hari kemudian, hasil dari OSN ternyata sudah keluar. Dan dengan hati yang berat saya harus mendapatkan bahwa tidak ada satupun dari kami yang lolos ke tingkat provinsi. Sedih sih, tapi mau gimana lagi. Setidaknya semua perjuangan sudah di kerahkan. Apapun yang menjadi hasilnya, semua tetap harus di syukuri.

Bersambung…..(wakakak)

*****

Karena dongeng saya masih panjang, maka postingan curcol ini saya bagi menjadi 2 bagian.
Mungkin saya juga akan menulis pengalaman saya waktu mengikuti debat bahasa inggris. Ya…. Hitung hitung mengembangkan pengalaman kepada sobat sekaligus mengisi blog ini biar tidak kehabisan postingan.

Have a nice day and see you in my next post.

Klik di sini untuk membaca [bagian 2]