Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

5 Keutamaan Sabar Dalam Islam Berdasarkan Hadits

5 Keutamaan Sabar Dalam Islam Menurut Hadits - Berikut ini yaitu keutamaan Sabar dalam islam, berdasarkan beberapa hadits menggambarkan bagaimana sikap kita sebagai Muslim untuk bersabar. Kadangkala kita sebagai manusia, untuk sanggup bersabar sangatlah sulit, namun kalau kita mengetahui keutamaan dari kesabaran yang kita jaga, Insya Allah kita akan senantiasa menjaga diri kita untuk selalu bersabar.

 Keutamaan Sabar Dalam Islam Menurut Hadits 5 Keutamaan Sabar Dalam Islam Menurut Hadits
5 Keutamaan Sabar Dalam Islam Menurut Hadits

Sabar yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW bukan hanya sekedar sabar saja, kadangkala insan bila tertimpa musibah, mereka bersabar namun hati kecil mereka tidak mengimplementasikan rasa sabar yang sebenarnya, sesuai proposal dari Rasulullah SAW. Beberapa hadits dibawah ini biar sanggup menjadi pegangan bagi kita untuk selalu bersabar :

  • Sabar yaitu separo iman dan keyakinan yaitu seluruh keimanan. (HR. Ath-Thabrani dan Al-Baihaqi)
  • Tidak ada suatu rezeki yang Allah berikan kepada seorang hamba yang lebih luas baginya daripada sabar. (HR. Al Hakim)
  • Sabar yang bahu-membahu ialah sabar pada ketika bermula (pertama kali) tertimpa musibah. (HR. Bukhari)
  • Ada tiga hal yang termasuk pusaka kebajikan, yaitu merahasiakan keluhan, merahasiakan petaka dan merahasiakan sodaqoh (yang kita keluarkan). (HR. Ath-Thabrani)
  • Orang yang senang ialah yang dijauhkan dari fitnah-fitnah dan orang yang bila terkena ujian dan cobaan beliau bersabar. (HR. Ahmad dan Abu Dawud)

Dari Hadits di atas menggambarkan betapa besarnya nilai kesabaran, sampai Rasulullah SAW menunjukkan perumpamaan sabar sebagai separo dari iman. Bukan hanya itu, Allah menjanjikan ummatnya, kalau sanggup bersabar maka rezekinya akan terbuka lebar untuknya.

Memang Manusia tidak akan pernah terlepas dari musibah, namun kalau kita tertimpa musibah, kita dituntut pada ketika itu juga untuk bersabar, alasannya nilai kesabaran kita akan diukur pada ketika atau waktu dimana kita tertimpa musibah.