Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bidadari-Bidadari Nirwana - Tere Liye



Bidadari-Bidadari Surga bercerita wacana pengorbanan seorang abang (Laisa) untuk adik-adiknya (Dalimunte, Ikanuri, Wibisana dan Yashinta) di Lembah Lahambay mudah-mudahan adik-adiknya sanggup melanjutkan pendidikan mereka, meski beliau mesti melakukan pekerjaan di terik matahari setiap hari, mengolah gula aren setiap jam 4 pagi serta dimalam hari menganyam rotan, meski intinya keempat adik-adiknya tersebut berasal dari darah yang berlainan dengan dirinya.

Satu segi Laisa digambarkan selaku abang yang galak dan tegas, mengejar-ngejar adiknya yang absen sekolah dengan rotan dan ranting kayu. 

Di segi lain, kontradiktif dengan fisiknya yang gempal, gendut, berkulit hitam, paras yang tidak proporsional ditambah dengan rambut gimbal serta ukuran tubuhnya yang tidak normal, lebih pendek, Laisa tolong-menolong tipe abang yang mendukung adik-adiknya, rela mengorbankan diri untuk keamanan ‘dua anak nakal’ Ikanuri dan Wibisana dari siluman Gunung Kendeng, serta mati-matian mencari obat bagi kesembuhan adiknya Yashinta yang diserang demam panas sampai kejang pada sebuah malam.