Nkcthi Karya Marchella Fp
Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini (NKCTHI) Marchella FP
Sinopsis NKCTHI
Nanti bila kau tiba ke hidup orang lain, beri tahu alasannya. Hingga nanti, kau mesti berhenti, beri tahu alasannya. Jangan siksa mereka menebak lanjutan cerita. -(@marchellaFP)
Kutipan di atas yakni salah satu dari keseluruhan goresan pena yang saya suka dari buku biru dongker yang satu ini. Satu kata yang sungguh ingin saya tulis dari buku ini, TAKJUB. Kenapa? Karena buku ini sungguh-sungguh menggembirakan sekali untuk dibaca.
Jujur, saya mulai mengenal #NKCTHI dari suatu Instagram berjulukan @nkcthi dan mulai kesengsem menjadi hadirin setia IG tersebut. Lalu, saya mulai mengenal penulisnya yang ternyata yakni penulis buku Generasi 90-an yang juga berhasil memanjakan para pembacanya dengan memorial tahun tersebut. Berbeda dengan series buku generasi 90-an, NKCTHI memulai kisahnya dengan berinteraksi di IG dengan menghasilkan pertanyaan seputar keadaan sehari-hari dan membuka wadah saling menyebarkan cerita. Marchella kemudian menyimpulkan dongeng tersebut dalam satu frasa sederhana, yang sanggup kau peroleh dalam buku yang satu ini.
Menurutku, buku ini bukanlah buku kutipan biasa seumpama buku yang lain yang akhir-akhir banyak kita jumpai di pasaran (hehhe). Selain lantaran dalam buku ini kalian sanggup mendapatkan beberapa kutipan yang ditulis dengan cara yang sederhana, buku ini juga berisi bermacam ilustrasi yang digambar sendiri oleh penulisnya. Itu sebabnya kenapa buku ini terlihat instagrammable dan seru. Selain itu, Marchella juga menghasilkan suatu playlist lagu-lagu di Sportify dengan nama yang serupa seumpama bukunya, yang sanggup dirasakan bareng ketika membaca buku ini.
Best of my experiences, Buku ini sulit sekali di peroleh ketika permulaan mulai launching. Meskipun Marchella sudah menghasilkan pre-order di permulaan launching, buku ini sold out di nyaris semua toko buku di Indonesia. Aku sendiri, dengan sungguh beruntung, mendapatkan buku ini tinggal dua di Togamas Suhat Malang setelah sekian usang mencari di Gramedia dan kekurangan hehhe. (Tapi saya berharap kau lebih sanggup mendapatkan buku ini sesegera mungkin di manapun.)
Aku tidak pernah menyesal berbelanja buku ini lantaran buku ini sungguh-sungguh mencerminkan segara kepenatan yang ada di dalam kehidupan sehari-hari. Buatku pribadi, saya sanggup lebih mendapat banyak motivasi bermanfaat dari sudut pandang yang sungguh-sungguh berlainan dari pikiranku selama ini. Kuncinya ketika beli buku ini yakni satu : Kejutan. Kamu mungkin akan berbelanja buku ini seumpama orang lain. Barangnya mungkin sama, cetakannya mungkin sama, dan tulisannya mungkin sama. Tapi saya percaya bahwa kau akan memaknai buku ini secara lebih pribadi. Karena menurutku, buku berwarna-warni ini sungguh-sungguh memamerkan kejutan terhadap siapapun yang membacanya.
Terakhir, saya ingin menutup dengan beberapa kutipan buku ini
- Menjauh dari kata tolong, terima kasih,maaf, itu cara instan memberi makan ego
- “Selalu ada yang pertama kali dalam banyak hal”
- Banyak mimpi yang digantung hingga lagi ini. Ada yang gagal, hilang, bahkan terlupakan. Kalau semua mimpi terwujud dalam satu waktu, mungkin pagi ini… Selimut dan bantal masih mengikat bersahabat hingga malam tiba.
- Di bumi banyak orang baik, namun kita masih perlu lebih banyak lagi.
- Semua yang sepenuh hati niscaya hingga ke hati lain.
- Tak perlu terlalu keras berupaya jadi berbeda. Kaprikornus dirimu, yang paling jarang dimiliki orang lain.
- Saat banyak kepala sibuk jadi sempurna. Sederhana jadi langka rasanya.
- Saat terlalu sibuk mencari respon dari ratusan pertanyaan. Jangan sia-siakan mereka yang ada dalam proses pencarian.
- Bisa jadi langkah kita sama, namun sanggup jadi nasib kita berbeda
- Coba dibantu untuk mengurangi waktu, Iya atau nggak? Jangan terserah
- Sang pencipta baik sekali, mengingatkan insan dengan banyak sekali cara. Diam, perhatikan, dan dengar. Mungkin ada pesan penting yang hendak disampaikan.
- Banyak hal sederhana dibentuk rumit oleh anutan sendiri.
- Banyak hal setelah dilepaskan gres hadir.
- Saat duka datang, berikan yang kau miliki untuk yang tidak seberuntung kamu. Percaya, rasanya menyembuhkan.
- Untung sang pencipta ciptakan “doa” yang tak mengenal jarak dan tak menegaskan rupa.
- Orang pertama yang sanggup selamatkan diri, Ya... Kita sendiri.